Entri Populer

Kamis, 21 Oktober 2010

REVOLUSIONER OF PLAIN


Warung Makan Sate Kambing Pak - Yo yang beralamatkan di Jl. Raya Jatipuro, Rencananya warung ini sate kambing pak - yo akan membuka  cabang yang akan di jalankan oleh putranya yaitu Mas Jefry Bagong.

Warung sate khas Solo ini akan akan siap melayani Anda dengan berbagai pilihan menu, dengan bahan dasar daging kambing, pastinya. Mulai dari Sate Kambing hingga Nasi Goreng Sate.

Jefry antoro ari wardana, yang terobsesi meneruskan usaha orang tuanya tersebut, bila terealisasi Warung Makan Sate Kambing Pak - yo akan di revisi menjadi sate kambing Mas Bagong, yang tetap akan menghadirkan menu dengan bahan dasar kambing yang bebas dari bau anyir/ bau Pre-ngus. Karena di sini daging kambing telah diolah sedemikian rupa, sehingga terjaga kualitas dan kaya akan citarasa.selain itu juga Jefry juga ingin menambahkan bumbu kacang sebagai pelengkap dari bumbu kecap.

Nah, apabila Jefry berhasil  mewujudkan apa yang menjadi obsesinya.
Jangan lupa ya untuk mengunjungi dan mencoba setiap aneka  menu  yang  ada... :)

Sabtu, 09 Oktober 2010

Safari Ceria

Jatipuro menyimpan banyak potensi yang terpendam...
dan potensi yang dapat berkembang,
karena bisa bisa di bilang jatipuro merupakan tempat yang strategis
ke utara bisa ke karanganyar dan surakarta "solo"
ke barat bisa ke sukoharjo dan surakarta "solo" lagi pastinya
ke selatan  bisa ke wonogiri, pacitan, ponorogo,
dan ke timur bisa jatiyoso, tawangmangu yang walaupun jalannya masih dalam masa pebaikan...
Nah jika kamu ke jatipuro
kalau belum mampir ke warung  SATE KAMBING PAK YO kamu
bakal ngrasain ada yang yang belum lengkap.
KARENA...
di warung SATE KAMBING PAK YO menyimpan aneka masakan yang terbuat dengan bahan dasar kambing,
seperti hal nya
SATE
TONGSENG
GULAI
TENGKLENG(BALUNGAN)
NASI GORENG SATE
SATE MASAK
GULAI MASAK
SOP KIKIL & KEPALA KAMBING

PAK YO SATE - JATIPURO


Sedikit cerita tentang sejarah Sate Kambing Pak Yo

Pak Yo kali pertama menginjakan kaki di Tanah jatipuro itu tepatnya pada tahun 1985, pada saat itu maksud kedatangannya hanyalah untuk mencari seorang wanita yang bisa memberi beliau keturunan, usahanya pun tak sia-sia, tepatnya pada tahun 1987 berhasil mendapatkan seorang wanita yaitu ibu Paiyem, yang telah menjadi istrinya, dan yang telah memberi dua orang buah hati, yaitu Ulis Citra Dewi yang lahir pada tahun 1988, buah hati yang kedua adalah Jepri Antoro Ali Wardana pada awal tahun 1992,

Setelah obsesi terpenuhi, yaitu mempunyai keturunan, Pak Yo kembali di bingungkan masalah ekonomi keluarga, karena pada saat beliau tak mempunyai pekerjaan, padahal beliau harus menafkahi keluarganya, dan satu-satunya bakat dan keahlian yang beliau miliki hanyalah memasak sate, tongseng, yang beliau peroleh dari almarhum pamanya(Mbah Man), dengan tekad yang kuat beliau mencoba mengadu nasib di Jakarta namun gagal, tak sepadan dengan modal yang beliau bawa dari kampung, kemudian kembali ke kota asalnya yaitu wonogiri, di sana pun nasib yang beliau dapat sama dengan di jakarta. Setelah  merasa putus asa, Beliau kembali ke tempat mertuanya di sambat, jatikuwung, jatipuro.

Di dukuh Sambat,beliau bercocok tanam, dan menggarap ladang milik mertuanya itu... selang beberapa bulan beliau mendapat tawaran dari kawan Pak Setu namanya, Pak Setu memberitahukan jika di Jatipuro ada kontarakan ya pada saat itu bisa di bilang tidak terlalu mahal ataupun murah, Ibu Tentrem, adalah pemilik kontrak yang di maksut.

Beliau pun sebelumnya berpikir dua kali sebelum mencoba lagi untuk mengadu nasib, takut akan gagal menuai nasib sama dengan di kota kota lain... namun nyatanya nasib berbeda, justru di jatipuro-lah yang menjadi tempat memperoleh nafkah... dan puji syukur,,, sampai sekarang masih berjalan lancar apa adanya...